Jumat, 22 Juli 2011

ASKEB IV (PATOLOGI KEBIDANAN)

ASKEB IV PATOLOGI KEBIDANAN

ASKEB IV (PATOLOGI KEBIDANAN) 1.1 Komplikasi kelainan, penyakit dalam persalinan v Pemeriksaan kehamilan dini 2. Kontak dini kehamilan trimester I 3. Skrining untuk deteksi 4. ANC Berdasarkan Kebutuhan Individu sesuatu untuk semuanya, tetapi lebih untuk yang membutuhkan sesuai dengan kebutuhannya. Resiko Tinggi Ibu hamil dengan faktor resikonya dapat diamati dan ditemukan sedini mungkin pada awal kehamilan pada ibu hamil yang masih sehat dan merasa sehat. Skrining Antenetal Melakukan Deteksi dini Resiko Tinggi ibu hamil dengan macam faktor resikonya. BATASAN FAKTOR RESIKO PADA IBU HAMIL •
 
KELOMPOK FR I/ Ada potensi resiko 1. Primi Muda : Terlalu Muda hamil pertma umur 16 tahun atu kurang 2. Primi Tua : a. Terlalu tua, hamil pertama umur 35 tahun atau lebih b. Terlalu lambat hamil. Setelah kawin 4 tahun lebih 3. Primi Tua : Terlalu lama punya anak lagi, terkecil 10 tahun lebih Sekunder 4. Anak Terkecil : Terlau cepat punya anak lagi, kurang 2 tahun <2 tahun 5. Grende Multi : Terlalu banyak punya anak 4 atau lebih 6. Umur ≤ 35 tahun : Terlalu tua, hamil umur 35 tahun atau lebih 7. Tinggi Badan ≤ 145 : Terlalu pendek pada hamil pertama, kedua atau lebih belum pernah melahirkan normal dengan bayi cukp bulan dan hidup. 8. Pernah Gagal Kehamilan : Pernah gagal pada kehamilan yang lalu hamil yang pertama gagal Hamil ketiga/ lebih mengalami gagal 2 kali 9. Pernah Melahirkan Dengan : a. Tarikan b. Uri dikeluarkan oleh penolong dari dalam rahim c. Pernah diinfus/ transfuse pada pendarahan post partum 10. Bekas Operasi Sesar : Pernah melahirkan bayi dengan operasi sesar sebelum kehamilan ini •
 
 KELOMPOK FR II/ Ada Resiko 11. Ibu Hamil Dengan Penyakit : a. Anemia : Pucat, lemas badan lekas lelah b. Malaria : Panas Tinggi, Menggigil keluar keringat, sakit kepala c. Tuber Colosa Paru : Batuk lama tidak sembuh-sembuh, batuk darah badan lemahlesu dan kurus d. Payah Jantung : Sesak nafas, jantung berdebar, kaki bengkak e. Penyakit lain : PSM 12. Preeklamsi Ringan : Bengkak tungkai dan tekanan darah tinggi 13. Hamil Kembar/ gemeli : Perut ibu sangat membesar, gerak anak terasa di beberapa tempat 14.Kembar Air/ Hidramnion : Perut ibu sangat membesar, gerak anak tidak begitu terasa, karena air ketuban terlalu banyak, biasanya anak kecil 15.Bayi mati dalam : Ibu hamil tidak terasa gerakan anak lagi kandungan 16. Hamil lebih bulan (Serotinus) : Ibu hamil 9 bulan dan lebih 2 munggu belum melahirkan. 17. Letak Sungsang : di atas perut : kepala bayi ada diatas dalam rahim , * Kelainan letak sungsang : Rasa berat (nggandol) menunjukkan letak kepala janin 18. Letak Lintang : Disamping perut : kepala bayi didalam rahim terletak dosebelah kanan atau kiri •
 
KELOMPOK FR. III/ Ada Gawat Darurat 19. Perdarahan sbl bayi lahir : Mengeluarkan pada waktu hamil, sebelum kelahiran bayi 20. Preeklamsia Berat/ Eklamsia : Pada hamil 6 bulan lebih : sakit kepala, atau pusing, bengkak tungkai/ ditambah dengan terjadi kejang-kejang Deteksi dini penyulit persalinan • Partograf pada setiap persalinan kala I aktif - Djj - Air Ketuban U,J,M,D - Molase - Ø - Penurunan kepala - Waktu - Jam - Kontraksi - Oksitosin - Obat - Nadi, TD, Temp - Protein, Aseton dan volume urin Deteksi dini komplikasi masa nifas • Anemia 1. Risiko ini terjadi bila ibu mengalami perdarahan yang banyak, apalagi bila sudah sejak masa kehamilan kekurangan darah terjadi. Di masa nifas, anemia bisa menyebabkan rahim susah berkontraksi. Ini karena darah tak cukup memberikan oksigen ke rahim. • Eklampsia dan preeklampsia Selama masa nifas di hari ke-1 sampai 28, ibu harus mewaspadai munculnya gejala preeklampsia. Jika keadaannya bertambah berat bisa terjadi eklampsia, dimana kesadaran hilang dan tekanan darah meningkat tinggi sekali. Akibatnya, pembuluh darah otak bisa pecah, terjadi oedema pada paru-paru yang memicu batuk berdarah. Semuanya ini bisa menyebabkan kematian. • Perdarahan postpartum 1. Perdarahan ini bisa terjadi segera begitu ibu melahirkan. Terutama di dua jam pertama yang kemungkinannya sangat tinggi 2. terjadi perdarahan, maka tinggi rahim akan bertambah naik Involusi TFU Berat Uterus Bayi lahir Setinggi Pusat 1000 gram Uri Lahir 2 Jari b/ pusat 750 gram 1 minggu ½ pusat sympisis 500 gram 2 minggu Tidak teraba 350 gram 6 minggu Tambah kecil 50 gram 8 minggu Sebesar normal 30 gram • Depresi masa nifas 1. Terjadi terutama di minggu-minggu pertama setelah melahirkan, di mana kadar hormon masih tinggi. 2. Gejalanya adalah gelisah, sedih, dan ingin menangis tanpa sebab yang jelas. 3. Tingkatannya bermacam-macam, mulai dari neurosis atau gelisah saja yang disertai kelainan tingkah laku, sampai psikosis seperti penderita sakit jiwa dan kadang-kadang sampai tak sadar, seperti meracau, mengamuk, dan skizofrenia. Situasi depresi ini akan sembuh bila ibu bisa beradaptasi dengan situasi nyatanya. • Infeksi masa nifas 1. Pada saat nifas, adanya darah yang keluar merupakan proses pembersihan rahim dari sel-sel sisa jaringan, darah, lekosit, dan lainnya. 2. Gejala infeksi nifas tergantung pada bagian tubuh yang diserang. Pada minggu-minggu pertama, gejala yang terjadi akibat perluasan infeksi biasanya belum terlihat. Setelah infeksi berkembang lebih lanjut, barulah gejala berikut mulai terlihat. 3. Bila infeksi terjadi pada daerah antara lubang vagina dan anus, bagian luar alat kelamin, vagina atau mulut rahim , biasanya timbul gejala, yakni: - Rasa nyeri dan panas pada tempat yang terinfeksi. - Kadang-kadang, rasa perih muncul ketika buang air kecil. - Sering juga disertai demam. 4. Bila terjadi infeksi pada selaput lendir rahim , gejalanya bisa dikenali dari cairan yang keluar setelah melahirkan. Cairan ini seringkali tertahan oleh darah, sisa-sisa plasenta atau selaput ketuban. Padahal, ini mengakibatkan gejala berikut: - Suhu tubuh meningkat. - Rahim membesar disertai rasa nyeri. 5. Bila infeksi menyebar melalui pembuluh darah balik ke berbagai organ tubuh , seperti paru-paru, ginjal, otak, atau jantung, akan mengakibatkan terjadinya abses-abses di tempat tersebut. 6. Bila infeksi menyebar melalui pembuluh getah bening dalam rahim , dapat langsung menuju selaput perut atau kadang melalui permukaan selaput lendir rahim menuju saluran telur serta indung telur. Nah, gejala yang akan muncul berupa: - Rasa sakit. - Denyut nadi meningkat - Suhu tubuh meningkat disertai menggigil. 7. Jika infeksi terjadi, ibu mengalami gejala demam tinggi dan nifasnya berbau busuk. Selain itu rahim bisa menjadi lembek dan tak berkontraksi sehingga bisa terjadi perdarahan. Meski infeksi ini jarang berakibat fatal, tapi bila terjadi komplikasi bisa menyebabkan kematian. 1.2 DISTOSIA KELAINAN JANIN Roy (2003) mengemukakan pendapatnya bahwa tingginya diagnosa distosia merupakan akibat dari perkembangan perubahan lingkungan yang berlangsung lebih cepat dari pada perkembangan evolusi manusia itu sendiri. Joseph dkk (2003) melakukan analisa karakteristik maternal berkaitan dengan kenaikan angka kejadian SC di Nova Scotia. Mereka melaporkan bahwa kenaikan angka kejadian SC tersebut berhubungan dengan perubahan pada usia maternal, paritas, berat badan sebelum hamil dan pertambahan berat badan selama kehamilan. Nuthalapaty dkk (2004) dan Wilkes dkk (2003) mengemukakan adanya hubungan antara berat badan maternal dengan distosia. PANDANGAN UMUM Distosia merupakan akibat dari 4 gangguan atau kombinasi antara :. Kelainan Tenaga Persalinan. Kekuatan His yang tidak memadai atau tidak terkordinasi dengan baik agar dapat terjadi dilatasi dan pendataan servik (uterine dysfunction) serta gangguan kontraksi otot abdomen dan dasar panggul pada kala II. Kelainan Presentasi-Posisi dan Perkembangan janin Kelainan pada Tulang Panggul (kesempitan panggul) Kelainan Jaringan Lunak dari saluran reproduksi yang menghalangi desensus janin Secara sederhana, kelainan diatas dapat secara mekanis dikelompokkan kedalam 3 golongan : Kelainan POWER : kontraksi uterus dan kemampuan ibu meneran Kelainan PASSANGER : keadaan janin Kelainan PASSAGE : keadaan panggul